Sore itu disebuah perkampungan Nelayan tempat tinggalku begitu sunyi, rumah-rumah panggung khas pinggir pantai tidak seperti biasanya pintu dan jendela tertutup rapat bagai tiada berpenghuni, Kegiatan turun lautpun tidak nampak. Ada apa?
Ohh ternyata ini Awal bulan Agustus, dimana pada bulan ini sudah dimaklumi jika angin laut bertiup kencang, lalu derunya akan mempermainkan butir-butir pasir kering kepermukaan dan membawanya kerumah-rumah penduduk yang akan membuat seluruh ruangan menjadi kotor bila jendela dan pintu tidak ditutup rapat.
Begitu juga dengan rumahku, dan rasanya enggan keluar rumah karena malas berurusan dengan pasir yang akan menerpa wajah. Keputusan terakhir yaitu berlindung didalam rumah, dan ini sangat membosankan,Siang itu aku rebahan diruang tamu yang tak bersofa hanya beralaskan tikar sambil membaca koran-koran bekas,tidak berapa lama aku berbaring tiba-tiba pintu rumah yang berdaun Triplek diketuk orang dari luar, " Tok,tok,tok. Assalamu'alaikum", aku terdiam sambil bertanya dalam hati " Siapa bertamu disiang bolong disaat angin lagi kencang-kencangnya?". " Assalamu'alaikum, suara itu terdengar lagi dan dengan reflek ku jawab " waalaikumsalam", sambil menuju pintu lalu membukanya seperempat( takut pasir masuk ).
Begitu kulonggokkan kepala dan melihat siapa sang tamu, aku sedikit binggung,penasaran dan diam membisu seaakan kena hypnotis. Bagaimana Tidak Orang didepanku mirip sekali dengan Yang kulihat barusan dikoran yakni NOORDIN.M.TOP, Tokoh Teroris Yang paling dicari saat ini, Belum cukup rasa penasaranku, " Assalamu'alaikum " katanya lagi dan membuatku sadar dari benggong, "Waalaikumsalam, Silahkan Masuk sahutku tanpa bisa berbuat apa-apa lagi.
Ternyata Noordin tidak sendiri,dia bersama dengan dua orang pengawal dan dugaanku memang benar Orang inilah Yang dicari-cari itu, sempat dalam hati aku mau sms polisi tedekat untuk melaporkan keberadaan orang ini, tapi aku begitu kaku. Akhirnya kesunyian ruang tamu dicairkan oleh perkenalan.
" Perkenalkan saya ini Noordin dan Antum siapa? ", " saya daenk Hamid,", dalam hati kecilku bertanya Kok orang ini membuatku tertegun.
Dengan menarik napas panjang lalu kuhembus perlahan aku mulai bisa mengendalikan diri dan balik bertanya,
- Daenk :" Benarkah Anda orang yang paling dicari dinegri ini?",
- Noordin :" Benar sekali daenk".
- Daenk :" Kalau Boleh tahu kenapa Anda datang kerumah saya dan untuk apa?"
- Noordin :" Kita kan sesama Muslim dan silaturrahmi adalah sunnah dan saya datang hanya untuk berlindung dari kencangnya angin diluar sana.
- Daenk :" Haa, hanya itu? Apakah Anda bukan berlindung dari kejaran Aparat?"
- Noordin :"Ya hanya itu dan bukan karena kejaran Aparat."
- Daenk :" Apa saat ini Anda tidak takut ditangkap dan saya melaporkannya"
- Noordin :" Untuk Apa saya harus takut di tangkap, kita hanya boleh takut pada Allah, dan saya tidak akan pernah bisa ditangkap."
- Daenk :" Kenapa Anda berani sekali memastikan jika anda tidak akan pernah bisa ditangkap?"
- Noordin :" yang jelas sudah beberapa Tahun saya dikejar buktinya Aparat tidak bisa menemukan saya, itu semua karena saya ada dimana-mana dan tidak ada dimana-mana. Saya juga Bisa mengubah wajah dan penampilan setiap saat.
- Daenk : “ Wah Jawaban anda bikin saya bingung, apa sih maksudnya ada dimana-mana dan tidak ada dimana-mana?, dan apakah ini salah satu kalimat yang sering anda gunakan untuk mencuci otak calon pengantin anda?”
- Noordin :"Antum Pasti tahu maksud kalimat tadi, dan saya bisa pastikan semua orang akan mengerti bila menyimaknya dengan seksama, dan supaya antum tahu saya dianggap pintar mencuci otak padahal saya tidak pernah melakukakannya, dan sebenarnya yang dicuci otaknya yaitu rakyat negri ini, bukan para pengantin.
- Daenk : " Baiklah nanti saya pelajari maksudnya, dan Pertanyaan Terakhir dari saya, kapan anda akan berhenti melakukan tindakan Teror yang melanggar hukum dan kedamaian kami?"
- Noordin :" Supaya antum tahu, Noordin hanyalah pengalih perhatian dari konflik negri. saya akan muncul bila ada masalah besar, dan tidak akan pernah muncul bila negri ini damai dari masalah politik.
- Daenk : " Waduh tambah puyeng neh, baiklah tuan Noordin, sekarang angin sudah reda dan butir-butir pasir tidak lagi berterbangan, mohon maaf Silahkan Anda tinggalkan Rumah saya, karena saya takut nanti saya dianggap berkomplot dengan anda.
" Assalamu'alaikum, assalamu'alaikum, assalamu'alaikum, tok,tok,tok,tok, assalamu'alaikum, Bagunn, bangun, sudah Ashar, Ambil Wudhu sana!!!".
Astagfirullah, Ternyata saya bermimpi disiang Bolong. " Ya,ya Bu, saya sudah bangun", sahutku menimbali sang Bunda yang membangunkan saya.
Bagi Para Pembaca Budiman, saya Mohon maaf jika Anda menganggap saya menulis cerita kosong yang tidak bermakna, dan mimpi ini benar-benar terjadi. Saya Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika mimpi disiang bolong saya posting juga, namun dibalik cerita diatas semoga kita bisa menangkap apa yang tersirat.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan sedikit komentar anda pada blog ini. Komentar anda sangat berarti untuk kemajuan blog ini NO SPAM PLEASE