Di majalah Suara Hidayatullah edisi Maret 2011 tersaji informasi yang menarik tentang aktivasi otak tengah (AOT). Seperti kita ketahui, pelatihan aktivasi otak tengah (AOT) oleh beberapa lembaga sempat menghebohkan sekaligus ‘menggiurkan’. Menghebohkan, karena lembaga tersebut (salah satunya PT. Genius Mind Consultancy (GMC) Indonesia) menjanjikan, setelah anak (usia 5-15 tahun) mengikuti pelatihan berdurasi satu setengah hari, midbrain (otak tengah) mereka akan aktif setelah sebelumnya dalam kondisi tertidur (?).

Setelah midbrain aktif, menurut GMC, seorang anak akan meningkat daya ingatnya, daya konsentrasi membaik, daya kreasi bertambah, gerakan kinetik menjadi lebih baik, hormon menjadi seimbang, serta emosi menjadi stabil. Bahkan, pihak GMC mengklaim, anak yang teraktivasi otak tengahnya bisa melihat obyek di balik dinding, bisa menyembuhkan orang sakit, bahkan bisa mengetahui peristiwa yang akan terjadi. Kesimpulannya, setelah mengikuti pelatihan aktivasi otak tengah, seorang anak akan meningkat kecerdasannya secara drastis, bahkan memiliki kemampuan ‘metafisis’. Menghebohkan, kan? Janji-janji semacam ini yang ‘menggiurkan’ sebagian orangtua dan membuat mereka rela mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk mengikutkan anaknya pada pelatihan ini.

Masalahnya, ternyata banyak pakar dan dokter spesialis syaraf (yang mendalami soal otak) yang tidak mendukung konsep aktivasi otak tengah ini. Bahkan, seperti disajikan Suara Hidayatullah, mereka membantah klaim yang dibuat oleh GMC dan lembaga semisalnya. Jika ingin menyimak lebih lanjut tentang kasus ini, silakan baca majalah Suara Hidayatullah edisi Maret 2011.

Mengapa sebagian orangtua ngotot dan tak pikir panjang ketika mendapatkan tawaran menggiurkan untuk mengaktivasi otak tengah anak mereka? Jawabannya adalah, karena mereka ingin anak mereka bertambah cerdas. Sebuah alasan yang wajar dan semestinya setiap orangtua begitu. Setiap orang tentu juga ingin kecerdasannya terus meningkat. Pasti tak ada yang ingin dikenal sebagai orang yang loading-nya lambat. Nah, alhamdulillah saya menemukan salah satu formula baru untuk meningkatkan kecerdasan. Dan, tak seperti teori aktivasi otak tengah, formula yang saya temukan ini sangat bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Apa itu? Jawabannya adalah ngeblog. Ya, ngeblog bisa meningkatkan kecerdasan seseorang. Kok bisa? Sebelum menjawab pertanyaan ini, saya akan sebutkan beberapa aktivitas yang termasuk ke dalam aktivitas ngeblog. Berikut di antaranya.

1. Menulis

Ini adalah aktivitas utama seorang blogger. Dalam proses penulisan, seorang blogger perlu memikirkan hal yang akan ditulis. Selain itu, mereka juga harus memilih dan memilah kata serta untaian kalimat, agar tulisan yang mereka sajikan mudah dipahami dan ‘dinikmati’ oleh pembaca. Jika aktivitas ini berlangsung secara kontinyu, tentu seorang blogger akan terus terasah proses berpikirnya.

2. Membaca

Seorang penulis tak akan mampu membuat tulisan yang baik jika mereka malas membaca. Menulis dan membaca bagai dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Nah, dalam proses membaca, seorang blogger akan menyerap berbagai informasi baru (atau me-refresh informasi lama) yang bermanfaat. Kadang juga, dalam proses membaca, seorang blogger langsung berkomunikasi dengan buku atau bacaan yang dia baca. Kita tentu sudah maklum, bahwa dalam proses membaca, kita tidaklah seperti gelas kosong yang siap menampung seluruh informasi yang disajikan oleh bacaan kita tersebut. Dalam proses membaca kita akan mencoba mengkompromikan informasi yang disajikan di buku yang kita baca dengan informasi yang telah kita miliki sebelumnya. Jika kompromi tak mungkin dilakukan, kita akan mengharuskan diri untuk memilih informasi yang lebih terpercaya.

3. Blogwalking

Aktivitas blogwalking merupakan salah satu aktivitas wajib bagi blogger yang ingin eksis di dunia blogging. Blogwalking yang baik bukanlah sekedar membalas kunjungan, namun yang lebih penting adalah terus menemukan dan berhubungan dengan blog-blog berkualitas. Seringnya seorang blogger mengunjungi blog-blog berkualitas dan membaca tulisan mereka tentu akan menambah informasi yang bermanfaat bagi blogger tersebut.

4. Berdiskusi

Kadang dari blogwalking, kita menemukan sebuah tulisan yang menarik dan memancing diskusi. Nah, akhirnya terjadilah diskusi via kolom komentar. Lazimnya sebuah diskusi, tentu setiap pihak yang berdiskusi akan memeras otaknya untuk menguatkan argumentasi masing-masing.

Empat hal di atas adalah aktivitas yang ‘seharusnya’ dilakukan oleh seorang blogger. Jika seorang blogger rutin melakukan aktivitas-aktivitas di atas, dapat kita pastikan wawasan blogger tersebut akan bertambah. Bertambah juga daya kritis dan kreasinya. Dan, seperti kita telah maklumi bersama, kecerdasan seseorang akan meningkat seiring meningkatnya kuantitas dan kualitas informasi yang dia akses dan serap. Jadi kesimpulannya, seorang blogger akan meningkat kecerdasannya jika dia ngeblog dengan cara yang benar.

sumber : abufurqan

Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari Official Blog Of ZAS-XP.com di inbox anda: